GERAKAN MELAWAN HUKUM MONARKI DI THAILAND

Abstract

Suasana politik Bangkok, Thailand ramai diperbincangkan dan sedang menjadi pusat berbagai media internasional. Thailand menempatkan monarki sebagai sebuah kedudukan yang dapat dikatakan sangat diperlukan diantara kehidupan rakyat. Ketentuan hukum Lèse-Majesté dipergunakan bagi para rezim yang berkuasa untuk mengendalikan kebebasan berpendapat. Penindasan luas terhadap kebebasan berbicara secara online memberikan kesempatan untuk mengekang kritik terhadap oposisi, tetapi juga dapat merusak kredibilitas undang-undang monarki otoriter Thailand. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gerakan melawan hukum monarki di Thailand yang dilakukan oleh Future Forward Party (FFP). Landasan konseptual yang digunakan ialah tentang gerakan sosial dengan metode penelitian deskriptif kualitatif melalui studi kepustakaan terhadap literatur ilmiah. Hasil penelitian menjelaskan Future Forward Party (FFP) merupakan sebuah partai pro-demokrasi yang menentang hukum Lèse-Majesté di Thailand ini. Gerakan partai ini kemudian diikuti oleh gerangan mahasiswa dan masyarakat dalam demonstrasi besar besaran yang memiliki tujuan mengakhiri sebuah kekuasaan pemerintahan serta membatasi kekuasaan seorang raja. Makin banyaknya remaja mengikuti aksi ini menjadi hal yang paling menonjol dalam gerakan pro-demokrasi.

Keywords
  • Demonstrasi
  • Gerakan Sosial
  • Monarki
  • Thailand
How to Cite
Yanottami, N., & Suhermanto, D. F. (2023). GERAKAN MELAWAN HUKUM MONARKI DI THAILAND. Jurnal ISIP: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 19(2), 66–74. https://doi.org/10.36451/jisip.v19i2.3
References
  1. Bangkok, K. B. R. I. (2020). Selayang Pandang Hubungan Bilateral Indonesia & Thailand. 68–70
  2. BBC. (n.d.). Demonstrasi Thailand: Mengapa kaum muda memimpin aksi besar-besaran dan bersedia melawan hukum? BBC Indonesia. Retrieved January 2, 2022, from https://www. bbc.com/indonesia/dunia-54566339
  3. BBC. (2020). flashmob mahasiswa Percikan api dalam wajan atau api yang mengamuk. BBC. https://www.bbc.com/thai/thailand-51640629
  4. Bosnia, T. (n.d.). Politik Thailand Panas, Para Demonstran Mulai Serang Kerajaan. CNBC Indonesia. Retrieved January 2, 2022, from https://www.cnbcindonesia.com/ news/20210214074122-4-223154/politik- thailand-panas-para-demonstran-mulai- serang-kerajaan
  5. Giddens, A. (1987). Social Theory and Modern Sociology. Stanford University Press.
  6. Hidriyah, S. (2020). Demonstrasi pro-demokrasi di thailand. 8–12.
  7. Howie, E. (2018). Protecting the human right to freedom of expression in international law. International Journal of Speech-Language Pathology, 0(0), 1–4. https://doi.org/10.1080/ 17549507.2018.1392612
  8. Kongres Advokat Indonesia. (2020). Demonstrasi Thailand: Mengapa kaum muda memimpin aksi besar-besaran. https://www.kai.or.id/ berita/17956/demonstrasi-thailand-mengapa- kaum-muda-memimpin-aksi-besar-besaran. html
  9. Locher, D. A. (2002). Collective Behavior. New Jersey: Prentice Hall.
  10. Macionis, J. J. (1999). Sociology. New Jersey: Prentice Hall.
  11. Nudelman, L. (2018). “Beyond Common Sense :” the Resurgence of Thailand’s Anachronistic Le ̀ se Majeste ́ Law.
  12. Preechasilpakul, S., & Streckfuss, D. (2008). Ramification and Re-Sacralization of the
  13. Lese Majesty Law in Thiland. Chiang Mai University Department of History University of Wisconsin-Madison.
  14. Saju, P. S. Bin. (n.d.). Lese Majeste, “Pasal Pelindung” Keluarga Kerajaan Thailand. Retrieved March 26, 2022, from http://www. umm.ac.id/ar/international/lese-majeste- pasal-pelindung-keluarga-kerajaan-thailand. html
  15. Shader, M., Wicaksana, D. A., Wahyudin, A., Yudha, R., & Rahmawati, M. (2021). Penelitian Situasi Kebebasan Pers & Keselamatan Jurnalis dan Pemenuhan Hak- Hak Ketenagakerjaan Selama Masa Pandemi.
  16. Sombatpoonsiri, J. (2018). Growing Cyber Activism in Thailand. August 2017.
  17. Streckfuss, D. (1995). Kings in the Age of Nations: The Paradox of Lèse-Majesté as Political Crime in Thailand. Comparative Studies in Society and History, 37(3), 445–475. https:// doi.org/10.1017/S0010417500019769
  18. Tarrow, S. G. (1998). Power in Movement: Social Movements and Contentious Politics (3rd ed.). Cambridge University Press.
  19. Winichakul, T. (2019). Confessions to Lese Majesty : A Lens into the Rule of Law in Thailand. 112, 1–20.
  20. Yu, T. (2013). Thailand’s Struggle for Freedom of Expression in Cyberspace. 1–20.
  21. Zed, M. (2004). Metode peneletian kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia.