Rehabilitasi Psikososial Sebagai Upaya Mencapai Kemandirian Bagi Pasien Gangguan Jiwa Skizofrenia

Abstract

Sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum menyadari bahwa kesehatan jiwa merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Pasien gangguan jiwa tersebut memerlukan pelayanan rehabilitasi psikososial agar dapat meningkatkan kemandirian pasien ketika nantinya kembali ke keluarga dan lingkungannya.Tujuan Penelitian ini untuk menjelaskan proses rehabilitasi psikososial sebagai upaya mencapai kemandirian bagi pasien gangguan jiwa skizofrenia di RSMM, Bogor. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan rehabilitasi psikososial yang dilakukan oleh RSMM terbagi menjadi dua yaitu latihan non vokasional dan vokasional. Rehabilitasi psikososial memberikan dampak bagi pasien gangguan jiwa skizofrenia yaitu mengalami peningkatan dalam hal fungsi personal dan sosial. Kemandirian dalam aspek sosial, emosi, intelektual dan ekonomi serta memiliki keterampilan. Untuk menunjang pemulihan pasien gangguan jiwa skizofrenia disarankan adanya dukungan keluarga dan lingkungan masyarakat.
Keywords
  • kemandirian, pasien, psikososial, rehabilitasi, skizofrenia
How to Cite
Novia Widianingsih, & Sugeng Astanto. (2023). Rehabilitasi Psikososial Sebagai Upaya Mencapai Kemandirian Bagi Pasien Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jurnal ISIP: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 17(1), 39–46. https://doi.org/10.36451/jisip.v17i1.33
References
  1. Academia, (2013), Pengertian dan Ciri
  2. Kemandirian Mandiri , diakses pada 20
  3. September 2018, pukul 14.00 dari situs
  4. http:// www.academia.edu.
  5. Alifah, Lilik, (2013), Pelatihan Life Skill
  6. Menjahit dalam Upaya Meningkatkan
  7. Kemandirian Peserta Didik Kesetaraan
  8. Paket C di PKBM Al-Hikmah,
  9. Cook & Liza Razzano, (2000), Vocational
  10. Rehabilitation for Person with
  11. Schizophrenia : Recent Jurnal Pendidikan
  12. Luar Sekolah, Volume 1 No. 3 Halaman
  13. Research and Implications for Practice,
  14. Journal Oxford, Vol 2 No. 1, p 1-18
  15. Dahlan, Hanafi. (2008). Dinamika Anak Terlantar
  16. Keniscayaan di Panti Sosial Bina Remaja
  17. Yogyakarta. Yogyakarta: B2P3KS PRESS
  18. Depkes, (1985). Pedoman Rehabilitasi Pasien
  19. Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia.
  20. Jakarta: Direktorat Kesehatan Jiwa
  21. Depkes. (2013). Hasil Riset Kesehatan Dasar
  22. (Riskesdas) 2013, (diakses pada 27
  23. Agustus 2018, pukul 13.00 dari situs
  24. http://www.depkes.go.id.
  25. Gunawan, Imam. (2013). Metode Penelitian
  26. Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: PT
  27. Bumi Aksara
  28. Isbandi, Rukminto Adi. (2005). Ilmu
  29. Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan
  30. Sosial (Pengantar Pada Pengertian dan
  31. Beberapa Pokok Bahasan). Depok: FISIP
  32. UI Press
  33. Maslim, Rusdi. (2001). Diagnosis Gangguan Jiwa
  34. Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Jakarta: FK
  35. Unika Atmajaya
  36. Moleong, Lexy J. (2005). Metodologi Penelitian
  37. Kualitatif. Bandung: PT Remaja
  38. Rosdakarya
  39. Sarwono, Sarlito Wirawan. (2010). Pengantar
  40. Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Press
  41. Sri Maryatun, (2015), Peningkatan
  42. Kemandirian Perawatan Diri Pasien
  43. Skiziprenia Melalui Rehabilitasi Terapi
  44. Gerak, Jurnal Keperawatan Srwiijaya,
  45. Volume 2 Nomor 2 Juli 2015. ISSN
  46. No.2355-5459
  47. Sutejo, Ns. (2018). Keperawatan Kesehatan Jiwa
  48. Prinsip dan Praktik Asuhan Keperawatan
  49. Jiwa. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
  50. Sutinah, & Bagong Suyanto. (2005). Metode
  51. Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
  52. Pendekatan. Jakarta: Kencana
  53. WHO, (1996), Division of Mental Health & WHO
  54. Initiative of Support to People Disabled
  55. by Mental Illness. Geneva: World Health
  56. Organization
  57. Yusuf, dkk. (2015). Buku Ajar: Keperawatan
  58. Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika