Kekuasaan Simbolik dalam Sinisme Politik Melalui Seni Mural pada Masa Pandemi Covid-19
-
Published: 30 June 2025
-
Page: 1-20
Abstract
Kemunculan seni mural yang ditujukan kepada pemerintah di masa pandemi Covid-19 mendapatkan sorotan publik. Mural-mural ini dipandang sebagai kritik sinis terhadap penanganan pandemi. Artikel ini melaporkan hasil penelitian yang bertujuan mengungkap pesan politik yang tersirat pada mural bergambar sosok mirip Presiden Joko Widodo dengan tulisan 404: Not Found' serta menggali praktik kekuasaan simbolik yang terjadi dalam sinisme politik. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis wacana kritis model Norman Fairclough. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada level mikro, kekuatan simbolik pada pesan sinisme politik ditampilkan melalui simbol-simbol kepala negara, ketidakhadiran, kegagalan, alarm bahaya, kematian, otoriter, hingga simbol Orde Baru yang berujung pada keinginan untuk menjatuhkan kekuasaan. Pada level messo, isi mural merefleksikan adanya persepsi negatif terhadap pemerintah dan adanya kekuatan aktor media dalam memproduksi mural. Level makro menjelaskan bahwa modal budaya dan habitus sinisme politik dalam seni mural telah menjadi konsentrasi kekuatan spesifik yang beroperasi dalam arena politik.
- Analisis wacana kritis
- Kekuasaan simbolik
- Modal budaya
- Seni mural
- Sinisme politik

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
- Bourdieu, P. (2020). Bahasa dan Kekuasaan Simbolik. IRCiSoD.
- Fairclough, N. (2021). Language and Power. Pearson Educated Limited.
- Fashri, F. (2014). Pierre Bourdieu. Menyingkap Kuasa Simbol. Jalasutra.
- Hasrulah. (2013). Beragam Persepktif Ilmu Komunikasi. Kencana Prenada.
- Iswandi, H. (2016). Seni Mural sebagai Unsur Politik dalam Kehidupan Sosial. Besaung Jurnal Seni, Desain dan Budaya1(1/1). 9-14. DOI:https://doi.org/10.36982/jsdb.v1i1.118
- Jorgensen, M., & Phillips, L. (2002). Discourse Analysis as Theory and Method. Sage Pub.
- Kumoro, Heru Sri; Ichwan, Alif; Gupta, Bahana Patria. (2020). Kompas.com. Mural Covid-19 di Sejumlah Sudut Kota. https://www.kompas.id/baca/foto/2020/04/03/mural-covid-19-disejumlah-sudut-kota
- Littlejohn, S. W., Foss, K. A., & Oetzel, J. G. (2017). Theoriries of Human Communication (Eleventh edition). Waveland Press, Inc.
- McQuail, D. (2010). McQuail’s Mass Communication Theory (6th editio). SAGE Publications Ltd.
- Nimmo, D. (2007). Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, Media Terjemahan). Rosda Karya.
- Ningtyas, E. (2015). Pierre Bourdieu, Language and Symbolic Power. Poetika, 3(2).
- Pramana, G. I., & Irfansyah, A. (2019). Street Art Sebagai Komunikasi Politik: Seni, Protes, Dan Memori Politik. Jurnal Ilmiah Widya Sosiopolitika, 1(2), 98–108. https://doi.org/ DOI:https://doi.org/10.24843/JIWSP.2019.v01.i02.p04
- Pratama, A. P. (2014). Pembentukan Identitas Yogyakarta sebagai Kota Mural. Jurnal Sosiologi.
- Putri, R. A. (2015). Studi Golput pada Pemilih Pemula (Kasus Pemilukada Gubernur Riau Tahun 2013 di Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya). Jurnal Online Mahasiswa. Fakultas Imu Sosial Dan Ilmu Politik, 2(2), 1–10.
- Putrialam, S. (2014). Commonline. Analisis Semiotika: Konstruksi Perlawanan Pada Mural “What’s Next Indonesia Batik, 3(2).
- Ramadhan, R. (2020). Analisis Wacana Kritis dan Kekuasaan Simbolik pada Pidato Kenegaraan Presiden RI 2019.
- Septia, E., & Dwinitia, S. (2021). The Re-Existence Of Murals As A Medium Of Criticism In The Modern Digital Era. Curricula: Journal Of Teaching And Learning. ttps://doi.org/10.22216/jcc.2022.v7i1.696Sinaga, Tatang Mulyana. (2024) Kompas.id. Paparan Media Sosial Memengaruhi Sinisme Politik. https://www.kompas.id/baca/humaniora/2024/03/12/paparan-media-sosialmemengaruhi-sinisme-politik
- Sobur, A. (2004). Semiotika Komunikasi. Remaja Rosdakarya.
- Susanto, M. (2004). Menimbang Ruang Menata Rupa. Galang Press.
- Tazri, M. (2019). Politik Hujat dalam Sistem Komunikasi Politik Indonesia (Studi Fenomenologi Cebong-Kampret). Jurnal Communiverse , 4(2).
- Zurmailis dan Faruk. (2017). Doksa, Kekerasan Simbolik dan Habitus yang Ditumpangi dalam Konstruksi Kebudayaan di Dewan Kesenian Jakarta. Adabiyyāt: Jurnal Bahasa Dan Sastra,